kantorbolakantorbolakantorbolakantorbolakantorbola77kantorbola77kantorbola77kantorbola88kantorbola88kantorbola88kantorbola99kantorbola99kantorbola99

1 Imam 2 Makmum (2025) 6.410

6.410
Trailer

Nonton Film 1 Imam 2 Makmum (2025)  Sub Indo | REBAHIN

Nonton Film 1 Imam 2 Makmum (2025) – Dikisahkan Arman (Fedi Nuril) bertekad untuk tidak menikah lagi setelah meninggalnya sang istri, Leila (Revalina S. Temat). Angan yang bertolak belakang dengan sang ibu, Endang (Marini) yang melamar pelayan di rumahnya, Anika (Amanda Manopo) untuk menjadi istri Arman. Arman pun luluh untuk menikah lagi, menganggap pernikahannya dengan Anika sebagai wasiat saat Endang meninggal. Ditambah lagi, anak satu-satunya, Yasmin (Maheera Yusuf) sudah menerima sosok Anika sebagai ibu barunya. Ketika sudah tinggal serumah, ternyata Arman masih mengenang Leila dan mengabaikan keberadaan Anika di hidupnya.

Naskah dari Ratih Kumala tidak membuat karakter utamanya senantiasa menderita secara batin. Anika bukanlah sosok istri yang tak dianggap sepenuhnya, Arman pun tidak denial akan status pernikahannya terhadap teman-temannya. Dengan demikian, karakter Arman tidak akan mudah dibenci penontonnya. Melalui kehadiran Anika pun, naskahnya ingin menyisipkan sebuah pesan akan pentingnya kehadiran orang tua karena bisa mengendalikan kebiasaan buruk anak (konteksnya pada film ini adalah bermain gawai secara berlebihan).

Walaupun naskahnya cukup nyaman untuk diikuti, pembawaan dialog dari para karakternya kebanyakan datar. Unsur dramatis dari filmnya terkadang hadir dengan mengandalkan soundtrack utamanya, sebagaimana treatment dalam sinetron populer. Adegan pembuka yang menunjukkan bagaimana Arman akhirnya bersedia menikahi Anika akan tidak disukai oleh sebagian penontonnya. Klimaks dari konflik utamanya pun hadir dengan diawali sebuah momen ketidak sengajaan, yang untungnya tidak tersaji murahan.

Materi ala FTV yang dimiliki film ini untuk masih bisa diselamatkan oleh jajaran pemerannya. Amanda, sebagaimana pada film panjangnya sebelumnya, selalu bisa diandalkan kala sang sutradara butuh dirinya untuk mengatrol emosi. Sementara itu, Fedi memang berada dalam zona nyamannya kala berperan sebagai suami yang menjaga perasaan lawan bicaranya. Selain Maheera yang memerankan Yasmin, bintang yang mencuri perhatian adalah Sari Nila yang memerankan kakak dari Arman, yang secara agresif kerap meyakinkan Arman untuk menikah lagi.

Dalam paruh keduanya, setidaknya ada dua hal yang saya sukai dari film ini. Pertama, adegan pengungkapan kebenaran yang menampilkan akting dari Revalina, yang disampaikan tanpa terkesan tiba-tiba. Pengungkapannya lebih bertujuan untuk memperkuat motivasi pernikahan protagonisnya, maka itu hadir dalam momentum yang tepat. Di film-film lain, adegan tersebut pula akan hadir sebagai twist yang bisa mengubah persepsi penonton akan karakter dari filmnya. Namun, di film ini bagi saya tidak terasa sebagai twist.

Proses merelakan dan mencintai dari karakter utamanya tersaji secara natural hingga akhir cerita. Cinta yang berkembang dalam benak Arman hadir tanpa paksaan ataupun wujud dari keajaiban, tetapi atas dasar alasan yang manusiawi. Melalui proses tersebut, filmnya kembali menyisipkan pesan tentang bagaimana seharusnya kita menyikapi duka yang dirasakan orang lain. Berkat elaborasi dari naskahnya itu, film ini jadi punya konklusi yang lebih baik secara signifikan dibanding film-film bertema serupa yang hadir hampir setiap tahun.

menawarkan kisah cinta yang tidak biasa, jauh dari pernikahan ideal yang sering digambarkan dalam film romantis. Film ini membawa kita masuk ke dalam dunia Anika (Amanda Manopo) dan Arman (Fedi Nuril), pasangan suami istri yang berusaha mencari cinta di tengah bayang-bayang masa lalu.
Kekuatan utama film ini terletak pada chemistry Fedi Nuril dan Amanda Manopo. Sebagai Arman dan Anika, mereka berhasil membawa dinamika yang kompleks. Anika digambarkan sebagai sosok perempuan sabar dan mencoba memahami suaminya.

Sementara itu, Fedi Nuril berhasil menggambarkan Arman yang penuh konflik batin setelah kepergian istri pertamanya, Leila (Revalina S. Temat). Akting mereka pun menciptakan momen-momen intens, membuat kita ikut terhanyut dalam dilema hubungan mereka.1 Imam 2 Makmum tidak sekadar bercerita tentang cinta kedua atau mencari pasangan baru. Sebaliknya, film ini mengangkat tema tentang menemukan kembali cinta dalam bentuk yang berbeda. Proses menerima bentuk cinta yang baru tentu relevan bagi sebagian orang.Film ini juga menyoroti bagaimana Arman yang masih terjebak dalam masa lalu harus belajar untuk berdamai dan membuka hati. Kita akan merasa terhubung dengan perjuangannya, karena kisah Arman merefleksikan banyak dinamika dalam hubungan manusia.Selain menjadi pria gamon (gagal move on), Arman juga digambarkan sebagai orang yang melalui tahap-tahap berduka. Keputusan Fedi Nuril untuk mendalami peran ini dengan berkonsultasi kepada psikolog terlihat jelas dalam setiap adegan emosionalnya.Di sisi lain, Anika hadir sebagai sosok yang setia menemani suaminya, meski harus menghadapi banyak luka batin. Film ini tidak hanya menceritakan perjalanan cinta, tetapi juga mengajarkan bagaimana berdamai dengan masa lalu untuk menerima masa kini.

Jangan lupa untuk selalu cek Film terbaru kami di REBAHIN.